Cinta...
Siapa tak mengenal kata ini? Sebagai manusia normal kita pernah merasakan jatuh cinta (kepada lawan jenis). Hanya kadarnya yang berbeda. Ada yang terus memupuk rasa itu, ada juga yang sudah paham tentang makna cinta hingga ia berusaha untuk tetap mengendalikan rasa yang berkuasa, meski nafsu merongrong (Jatuh cinta sebelum menikah).
Aku jatuh cinta. Cinta pada keMahaSempurnaan-NYA. Betapa ingin selalu berada didekatNya...
Aku pernah jatuh cinta pada masa 'jahil'ku. Betapa ingin selalu diperhatikannya, betapa GeEr ketika pandangannya terarah pada sosokku. Betapa ingin dia membalas cintaku yang melangit.
Dan kini... Aku belajar dari rasa itu. Rasa yang dulu pernah singgah. Rasa selalu ingin bertemu dengan orang yang kucinta.
Dia hanya makhluk lemah, manusia sepertiku. Hanya saja dia laki-laki, dan aku mengaguminya bukan karena keshalihan tapi lebih karena penampilan dan rupa.
Aku jatuh cinta. Karena aku mencoba untuk terus mengenal-NYA. Karena aku mencoba agar Dia mengenalku. Dzat yang Maha Sempurna. Dzat yang Maha Besar.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali menunda pertemuan dengan-Nya.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali ingkar terhadap janji yang telah terikrar.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali berbuat sesuatu yang tak disukai-Nya.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali tak melakukan sesuatu yang dapat mendekatkanku.
Aku mencintai-Nya, tapi belum sanggup merasakan cinta itu.
Meski kusadari cinta-Nya jauh melebihi makna kata cinta itu sendiri.
Rabb, aku mencintai-Mu... Jadikanlah aku seperti orang-orang yang menempatkan cintanya pada-Mu ditempat tertinggi, diruang yang tak terjamah ego.
Rabb, cintailah aku... Seperti Engkau mencintai orang-orang yang Engkau Ridhai dan Engkau beri nikmat kepada mereka.
Aku merindukan-Mu, dan aku ingi selalu bersua dalam tiap hening malamku. Jangan biarkan aku terpenjara dalam dinginnya malam. Jangan biarkan aku terbui dalam hangatnya selimut. Jangan biarkan aku terlena oleh tumpukan aktivitas.
Aku mencintai-Mu. Biarkan aku selalu menemui-Mu dalam tiap desah nafasku. Aku tak kuasa mendekap rindu ini...
Aku jatuh cinta. Cinta pada keMahaSempurnaan-NYA. Betapa ingin selalu berada didekatNya...
Aku pernah jatuh cinta pada masa 'jahil'ku. Betapa ingin selalu diperhatikannya, betapa GeEr ketika pandangannya terarah pada sosokku. Betapa ingin dia membalas cintaku yang melangit.
Dan kini... Aku belajar dari rasa itu. Rasa yang dulu pernah singgah. Rasa selalu ingin bertemu dengan orang yang kucinta.
Dia hanya makhluk lemah, manusia sepertiku. Hanya saja dia laki-laki, dan aku mengaguminya bukan karena keshalihan tapi lebih karena penampilan dan rupa.
Aku jatuh cinta. Karena aku mencoba untuk terus mengenal-NYA. Karena aku mencoba agar Dia mengenalku. Dzat yang Maha Sempurna. Dzat yang Maha Besar.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali menunda pertemuan dengan-Nya.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali ingkar terhadap janji yang telah terikrar.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali berbuat sesuatu yang tak disukai-Nya.
Aku mencintai-Nya, tapi seringkali tak melakukan sesuatu yang dapat mendekatkanku.
Aku mencintai-Nya, tapi belum sanggup merasakan cinta itu.
Meski kusadari cinta-Nya jauh melebihi makna kata cinta itu sendiri.
Rabb, aku mencintai-Mu... Jadikanlah aku seperti orang-orang yang menempatkan cintanya pada-Mu ditempat tertinggi, diruang yang tak terjamah ego.
Rabb, cintailah aku... Seperti Engkau mencintai orang-orang yang Engkau Ridhai dan Engkau beri nikmat kepada mereka.
Aku merindukan-Mu, dan aku ingi selalu bersua dalam tiap hening malamku. Jangan biarkan aku terpenjara dalam dinginnya malam. Jangan biarkan aku terbui dalam hangatnya selimut. Jangan biarkan aku terlena oleh tumpukan aktivitas.
Aku mencintai-Mu. Biarkan aku selalu menemui-Mu dalam tiap desah nafasku. Aku tak kuasa mendekap rindu ini...
cinta oh cinta
ReplyDelete